Nulis Suka-Suka

Kalimat Sederhana



Di dalam kitab Tarikh-nya, Imam Hakim sebagaimana dikutip Jum'ah Amin dalam Fikih Dakwah, menuliskan sebuah riwayat. Bahwasannya Nazhar bin Syumail bercerita,
"Imam Khalil pernah ditanya tentang sesuatu masalah, maka beliau lambat dalam menjawab masalah tersebut. Maka aku katakan, 'Apakah masalah tersebut tidak ada jawabannya?' Lantas beliau menjawab, 'Saya telah menyelesaikan masalah tersebut beserta jawabannya. Namun saya ingin memberikan jawaban dengan kalimat yang lebih cepat kamu pahami."
Periksalah diri kita. Barangkali sebagian dari kita ternyata kerap menyulitkan sesuatu. Terjebak ingin banjir pujian serta sanjung manusia. Kemudian kita paksa agar apa-apa yang keluar dari lisan tampak indah, nyastra, tinggi kalimatnya. Atau memakai istilah-istilah yang bagi orang awam terlihat keren.
Kita mendekati para objek dakwah dengan sesuatu yang kita telah mencapai puncaknya. Sedangkan mereka belum memahami sama sekali.
Apabila demikian, tak heran jika banyak objek dakwah justru lari. Kabur. Kita pun akhirnya hanya menunggu hadis Rasulullah terwujud, "Tidakkah engkau berbicara dengan suatu kaum dengan bahasa yang tak terjangkau pikiran mereka, kecuali akan menjadi fitnah bagi sebagian mereka." (HR. Muslim)
Di antara penjelasan yang rumit tersebut, jangan-jangan sebenarnya kita sendiri yang belum paham. Lalu berlagak sok seperti pahlawan.
Tepatlah yang pernah disampaikan Albert Einstein, "If you can't explain it to a six year old, you don't understand itu yourself."
Share:

0 comments:

Post a Comment