Nulis Suka-Suka

Indahnya Berbenah Biar Tambah Berkah



Bersiaplah Menyambutnya

Memang tidak ada orang yang dapat mengingkari fakta ini. Tamu tak diundang itu sering menyelinap ke dalam hati tiap insan, laki-laki dan perempuan, tak peduli status sosial, jabatan, pekerjaan, pendidikan, suku, warna kulit, atau kewarganegaraan. Cinta, nama yang kita pakai untuk menggambarkan perasaan tersebut rasanya memang masih belum bisa kita sepakati definisinya. Tapi, itu tidaklah penting. Kita hanya perlu memahami cara kerjanya ketika mengubah dan memberikan suasana kehidupan yang baru bagi tiap jiwa yang merasakannya.

“Tak ada sesuatu yang dapat menggerakkan kekuatan besar, menyalurkan keberkahan, memahatkan huruf-huruf dan guratan emas di atas halaman sejarah, serta menyelamatkan begitu banyak orang dari kesesatan, kelemahan dan kemiskinan, sekuat cinta.” Tulis Asy-Syaikhut Tarbiyah Ust. Rahmat Abdullah dalam sebuah artikel pendeknya menggambarkan energi cinta.

Tersebab cinta pula, pertanyaan Anas ibn Malik seputar kiamat dijawab dengan indah oleh Rasulullah, “Engkau akan bersama dengan yang engkau cintai.”

Uniknya, energi cinta yang melahirkan sakinah (ketenangan) dan  kelembutan kerap tidak diketahui cara kerjanya oleh kita. Cinta semacam apa yang membuat Rasulullah mengucapkan ummatii.. sebanyak 3 kali di penghujung hayatnya? Cinta seperti apa yang membuat ‘Umar semula mengatakan, “Wahai Rasulullah, sungguh engkau lebih aku cintai daripada segala sesuatu kecuali dari diriku sendiri”, menjadi “Sesungguhnya mulai saat ini, demi Allah, engkau lebih aku cintai daripada diriku sendiri.”? Hanya dalam hitungan detik.

Ketidaktahuan kita pada cara kerja cinta ini lalu berimbas ketika kita (pada masa-masa tertentu) dihadapkan pada realita cinta yang lain; terhadap lawan jenis. Bahkan justru ketika kekanakan kita sedang memuncak dan kedewasaan kita tengah menjanin. Dua keadaan yang membuat diri menjadi sangat mudah tidak stabil.

Di situlah letak ujiannya datang. Perlahan setan menghinggapi. Membisikkan ke dalam hati manusia hal-hal yang membuat cinta kehilangan kesucian maknanya. Berhati-hatilah ketika nafsu itu datang, mendominasi akal pikiran atas nama cinta.

Ianya malah melemahkan, menggelisahkan, bahkan menjatuhkan ke dalam lubang dosa menghinakan. Kata-kata, “Aku mencintaimu!”, menjadi lebih terdengar seperti, “Aku ingin berzina denganmu.”

“Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina adalah perbuatan keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Isra’: 32)

Kita sedang tidak berbicara zina “masuknya benang ke dalam lubang jarum”. Itu zina “kuno”. Zina “modern” kini lebih halus dengan memilih nama pacaran dan beberapa istilah lain dengan embel-embel “asal tahu batasannya.” Kawan, ketahuilah, “Tercatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti mengalaminya. Kedua mata zinanya melihat, kedua teling zinanya mendengar, lidah zinanya bicara, tangan zinanya memaksa (memegang dengan keras), kaki zinanya melangkah (berjalan) dan hati yang berhasrat dan berharap (berangan-angan). Semua itu dibenarkan (direalisasikan) oleh kelamin atau digagalkannya.” (HR. Bukhari).


Cintanya, Bukan Nafsunya

Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (Ar-Ruum: 54)

Kata “remaja” dan kata “pemuda” sering diidentikkan dengan suatu gerakan perubahan, barisan pembangun peradaban, atau penentu masa depan sebuah bangsa. Maka sungguh tak seharusnya cinta yang menjadi fitrah tiap insan didominasi oleh nafsu dan godaan syahwat.

Jika cinta telah menyentuh dinding jiwa, jagalah dan hindarkanlah ia menjelma menjadi air keruh yang menyamarkan kebenaran. Lalu jalan tak halal ditempuh. Berpacaran maupun istilah-istilah lainnya. Setan telah cukup lihai mengelabui pikiran anak-cucu Adam. Hinggalah pacaran itu disebut langkah penjajakan dan saling memahami. “Padahal..” kata Anis Matta dalam sebuah ceramahnya, “…bukan itu yang terjadi! Kenyataannya ialah mereka berusaha tampil lebih baik dari yang sebenarnya. Mereka sedang membuat iklan untuk menggoda pembeli. Karena takut bila pelanggan tidak puas, akhirnya ia akan ditinggalkan.”

Mari bersabar dalam sedikit kerinduan, menantikan kenikmatan berbuka dari “puasa” panjang hati. Kita isi waktu “berpuasa” ini dengan aktivitas bernilai surgawi. Teringat sebaris kalimat dari Asy-Syafi’i, “Jika tak dengan kebenaran, kau ‘kan disibukkan dengan keburukan.”

Yuk, dalam sedikit penantian ini. Daripada sibuk memanjang angan dan mimpi, lebih baik sibuk memperbaiki diri.


Maka Habislah Cintanya

Saya tidak dapat menjamin cerita ini benar sepenuhnya, tapi memang Qais terlanjur menyejarah dengan cerita cintanya yang tragis. Konon, Romeo-Juliet dari Shakespeare pun terinspirasi dari cerita ini. Selanjutnya syair-syair cinta antara Qais dan kekasih hatinya yang dikumpulkan oleh seorang sufi bernama Nizami ini lebih kita kenal dengan “Layla Majnun”.

Qais yang dikenal tampan dan kaya raya seketika jatuh cinta dengan seorang wanita cantik yang ia pun mencintai Qais. Ya, dialah Layla. Lihatlah untaian syair Qais yang menggambarkan kecantikan Layla.

Layla telah menyihirkuDengan kedua matanya yang hitam,Ia mempesonaku dengan jenjang lehernya,Dengan rambut, dengan wajah elok berseri.Dan kening, dan alis tak terjamah irisan garis.Seperti lengkung huruf nun.

Namun, cinta kedua hati tidak mempertemukan kedua jiwa. Qais pergi berniaga ke negeri lain bersama ayahnya; Al-Mulawwah. Ke Damsyik, Hims, Halab, Kufah, hingga Basrah. Sementara Qais pergi, seorang saudagar kaya dari Irak; Sa’ad ibn Munif melamar Layla dengan tawaran mahar 1000 dinar. Al-Mahdi, ayah Layla, menerima pinangan tersebut tanpa dapat Layla tolak.

Sebelum pernikahan dilangsungkan, Qais yang tubuhnya semakin kurus kembali ke kota asalnya. Mendengar Layla telah telah dipinang, melalui ayahnya, Qais menawarkan 100 unta sebagai mahar pengganti 1000 dinar yang diberikan Sa’ad ibn Munif. Namun Al-Mahdi menolaknya, dan pernikahan Layla dengan Sa’ad tetap dilangsungkan.

Hancur hati Qais. Sejak saat itu ia tidak mau berbicara dengan siapa pun dan sering kali berbicara dengan diri sendiri. Sementara Layla, pernikahan tinggallah pernikahan, namun cintanya tetap jatuh pada Qais. Layla tak kuat menanggung penderitaannya, ia jatuh sakit. Di tengah sakitnya, nama Qais sering disebut di setiap panggilannya. Akhirnya Qais dipanggil untuk menemui Layla. Dalam pesan terakhirnya Layla menyatakan bahwa mereka akan bertemu di akhirat nanti sebagai sepasang kekasih.

Layla pun meninggal. Tak kuat melihat kekasihnya meninggal, Qais serasa putus asa. Kesehariannya diisi dengan duduk di samping makam Layla, hingga Qais pun meninggal juga. Jasad Qais dikuburkan di samping makam Layla.


Cinta Kita Beda Lagi!

Lupakan! Lupakan cinta yang tak mentautkan kedua jiwa di atas pelaminan. Karena itu hanya akan membawa penderitaan batin. Cinta Qais dan Layla memang terasa indah sebab kesetiaan yang terpampang, tapi cobalah merasakan diri menjadi salah satu di antara keduanya. Lagipula jauh lebih nikmat kisah pertama. Tercebur dalam hina. Lalu taubat tuk menghapus dosa. Justru Allah hadiahkan karunia tiada tara. Allahu akbar!

Maka mempersiapkan dan memperbaiki diri adalah cara kerja cinta kita. Maka memulai memantaskan diri adalah cara kerja cinta kita. Maka belajar, belajar, dan belajar adalah cara kerja cinta kita.

…dan Kita Pun Saling Berbenah Diri

Ya, s-a-l-i-n-g. Jujur saja sebagai lelaki, sayadan lelaki umumnyamenginginkan muslimah yang telah siap dan matang secara emosional, keilmuan, dan hal-hal lain yang terkadang bersifat subjektif. Bagi lelaki, menikah adalah sebuah tanggung jawab. Salah satunya tanggung jawab menafkahi, maka terkadang di antara para lelaki itu mencari muslimah yang siap diperistri oleh lelaki yang punya gaji tak seberapa.

Sebagian besar lelaki memiliki sifat cenderung menyimpan masalah sendiri, diutarakan justru nanti setelah masalah selesai. Mengeluh atau mengutarakan masalah sebelum selesai ibarat “aib” bagi lelaki.

Maka terkadang di antara para lelaki itu mencari muslimah yang telah mengetahui hal ini, yang tidak sering memojokkan suami, atau memberondong dengan sejumlah pertanyaan ketika suami baru saja tiba setelah seharian bekerja. Pun istri yang punya kapasitas ilmu tentang din ini, memberi ketenangan ketika suami di rumah, menjaga amanah ketika ditinggalkan.

Ya, s-a-l-i-n-g. Karena saya yakin pun muslimah juga punya kriteria tertentu mencari pelabuhan cintanya yang halal. Bahkan mungkin berbanding terbalik dari kriteria para lelaki. Yang siap mendengarkan keluhan istri, yang siap memberikan perhatian sepenuh hati. Karena muslimah justru cenderung berkisah saat masalah hadir. Tapi tak ingin dipotong dengan solusi ketika ia keluhkan masalahnya.

Ah, tentu itu hanya anggapan saya saja yang didapat dari tulisan Ust. Salim Akhukum Fillah di akun twitter beliau. Bisa jadi ada beberapa yang tidak sesuai dengan keadaan atau watak muslimah sebagiannya. Termasuk tentang sebagian besar muslimah yang menginginkan suami yang dapat menjadi imam dan menuntunnya ke dalam surga. Iya, kan?

Kita saling berbenah karena baik yang muslim maupun yang muslimah sama-sama memiliki kriteria khusus bagi calon belahan hatinya. Kita sama-sama berbenah karena kita sudah hafal ayat itu; wanita yang baik hanyalah cocok bagi lelaki yang baik pula, begitu pun sebaliknya.

Kita saling berbenah agar kita mencintai pasangan bukan dengan cara kita ingin dicintai. Kita saling berbenah agar kita kita mampu mencintai pasangan sesuai cara ia ingin dicintai.

Kita saling berbenah agar tampaklah jelas antara menyegerakan menikah dengan tergesa-gesa melangsungkan pernikahan. Betapa banyak dari saudara kita yang ingin melangsungkan pernikahan sekedar “menjaga diri dari zina”. Baru mendengar satu atau dua kali pengajian tentang pernikahan, segera meluap-luap semangatnya. Begitu diingatkan tentang keutamaan menikah di usia muda, segera terbakar ambisinya. Tanpa berbekal persiapan ilmu, kesiapan psikis, maupun tanggung jawab untuk berumah tangga.

Lalu apa saja yang perlu kita saling benahi dan persiapkan? Mengutip Ust. Mohammad Fauzil Adhim dalam buku terbarunya,  Saatnya Untuk Menikah, setidaknya ada 5 hal yang beliau tuliskan dalam 5 sub-bab. Saya tuliskan sedikit darinya dengan beberapa tambahan secukupnya.

1. Bekal Ilmu

Kitatermasuk sayaumumnya kurang sekali membekali diri dengan ilmu-ilmu yang diperlukan dalam berumah tangga, padahal ada kewajiban-kewajiban maupun kebajikan-kebajikan dalam pernikahan yang menuntut kita untuk memiliki ilmunya sehingga kita bisa melaksanakan dengan baik dan tidak menyimpang.

Bukankah mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada istri, mengingatkan dan menasihati istri, mendampingi suami, melayani suami, dan sebagainya butuh ilmu? Ilmu yang berkenaan dengan dengan apa yang akan kita lakukan serta ilmu tentang bagaimana melakukannya. Mengajarkan ilmu agama kepada istri berarti membutuhkan penguasaan atas ilmu agama serta ilmu tentang bagaimana mengajarkannya kepada istri. Menaati suami juga membutuhkan ilmu tentang apa yang harus, perlu, dan yang tidak boleh ditaati serta ilmu untuk melaksanakannya.

Masalahnya, ilmu kita sangat terbatas, sedangkan seminar-seminar yang sering diadakan tidak mungkin memberi bekal ilmu yang memadai.

2. Kemampuan Memenuhi Tanggung Jawab

Banyak tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh orang yang sudah menikah sehingga kadang membuat sebagian orang takut memasukinya. Suami berkewajiban memberi pakaian kepada istrinya, memberi makan, dan menyediakan tempat tinggal sesuai dengan kadar kesanggupannya. Bersamaan dengan itu, istri berkewajiban pula untuk menerima penunaian tanggung jawab suami dengan hati terbuka, tidak menuntut suami untuk memberikan sesuatu yang suami tak sanggup memberikannya. Sehingga mendorong suami ke arah pemaksaan diri untuk memenuhi keinginan istri yang berada di luar jangkauan. “Sebenarnya…”, kata beliau, “…akarnya ya pada soal hati. Kita ini sering tidak qana’ah, sih!”

Pun, kata beliau, termasuk pula kewajiban tentang pemenuhan kebutuhan seksual. Jangan sampai karena suami yang merupakan seorang aktivis yang ingin menunjukkan bahwa pernikahannya semata karena dakwah, lalu ia menahan diri tidak berhubungan dengan istrinya dalam jangka waktu yang lama. Tidak boleh seorang suami menelantarkan istrinya dalam perkara ini. Bukankah ‘Umar telah menetapkan aturan waktu maksimal seorang tentara muslim bertugas meninggalkan rumah juga karena pertimbangan ini?

Pembicaraan kita di bagian ini sekali lagi menunjukkan betapa pentingnya ilmu. Jika ada ilmu pada diri kita, kita akan mengetahui apa yang menjadi tanggung jawab kita serta bagaimana memenuhinya.

3. Kesiapan Menerima Anak

Pada suatu kesempatan mengisi seminar, seorang peserta bertanya dengan nada sedikit protes. Katanya, “Bapak Pembicara, nikah usia muda tidak menjadi masalah. Tapi, banyak yang menikah semasa kuliah tidak siap menerima ketika punya anak. Ini bagaimana? Apakah dengan kenyataan seperti ini, menikah usia muda masih dianggap baik?”

Ada sebagian dari saudara kita menikah begitu saja, padahal boleh jadi ia masih berstatus makruh untuk menikah. Ia hanya memiliki kesiapan untuk menikah, dalam arti sekedar untuk menghalalkan hubungan mereka sebagai lawan jenis. Masalah ini perlu diingatkan supaya anjuran menikah pada usia dini tidak ternodai oleh pernikahan yang tergesa-gesa dari sejumlah ikhwan dan akhwat, serta desakan dari sejumlah pembimbing halaqah yang belum mengenal betul bimbingannya. Semoga Allah memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang mendapatkan ampunan-Nya. Allahumma amin.

4. Kesiapan Psikis

Betapa banyak yang mendambakan istri seperti Khadijah, tetapi tidak mau menikah dengan orang yang usianya sedikit saja di atasnya. Betapa banyak yang merindukan kemesraan seperti Rasulullah dengan Aisyah, tetapi melupakan bahwa Nabi ada kalanya harus mengganjal perutnya dengan batu karena dua hari tidak menemukan makanan.

Kesiapan psikis untuk berumah tangga juga berarti kesiapan untuk menerima kekurangan-kekurangan orang yang menjadi pendampingnya. Karena terkadang, sebagian kekurangan-kekurangan itu memang sepatutnya dimaklumi daripada dituntut untuk diperbaiki.

5. Kesiapan Ruhiyah

Sebenarnya, hanya dengan berbekal kesiapan ruhiyah, telah cukup bagi kita untuk memasuki jenjang pernikahan. Istilah kesiapan ruhiyah ini lebih merujuk pada kondisi seseorang yang mudah menerima kebenaran dikarenakan hatinya telah tersentuh oleh kesadaran agama.

Mereka yang hatinya telah sangat peka terhadap agama, akan mudah menerima nasihat, teguran, maupun pemberitahuan mengenai tuntunan agama, sekalipun ilmu mereka masih sangat kurang. Kesiapan hati inilah yang membedakan, bukan kadar pengetahuan agama. Orang yang bagus kesiapan ruhiyahnya lebih dapat mengarahkan dirinya untuk belajar dan mendapatkan apa yang belum dimiliki, baik ilmu maupun bekal ma’isyah, serta dapat berhati-hati dalam bertindak.

Tapi, tunggu. Di mana letak kesiapan finansial? Bukankah menikah tidak cukup dengan cinta dan cita-cita? Dalam hal ini, Ust. Moh. Fauzil Adhim memang sengaja tidak memasukkannya. Jika memang tiba saatnya, menikahlah. Tidak usah menunggu mapan secara ekonomi, kata beliau. Karena kata ba’ah dalam hadits Nabi lebih tepat ditafsirkan dengan kesiapan dalam memberi nafkah. Mapan tidaklah dengan sendirinya menunjukkan kesiapan memberi nafkah. Belum tentu suami yang mampu dalam ekonomi memenuhi kebutuhan istrinya, bahkan dalam hal primer sekalipun, seperti makan. Kesiapan memberi nafkah lebih berkait dengan kesiapan untuk sungguh-sungguh bekerja keras mencari nafkah bagi keluarganya, meskipun sebelumnya ia tidak mampu secara ekonomi.

Bukankah ‘Ali sebelumnya tak punya apa-apa untuk dijadikan mahar sehingga ia harus menjual baju perangnya?

Kesiapan-kesiapan yang telah diterangkan di atas tidaklah bermaksud membuat ragu mereka yang hendak melangsungkan pernikahan terutama di usia dini. Ah, tentu saja ini semua lebih tepat ditujukan kepada diri penulis. Tak lain ini hanyalah berbagi sedikit dari pengetahuan yang penulis miliki. Berharap satu atau dua jiwa dapat mengamalkannya sudahlah cukup. Sekali lagi, kesiapan ini agar tampaklah jelas antara menyegerakan pernikahan dengan tergesa-gesa dalam menikah.

Agar bila di antara kita ada yang mengharapkan istri seperti Khadijah, dapat terlebih dahulu memperbaiki diri agar layak mendapatkan muslimah seperti beliau. Dan agar bila di antara kita merindukan suami layaknya ‘Ali ibn Abi Thalib, dapat segera memantaskan diri menjadi seperti Fatimah. Semoga Allah membimbing kita menemukan pendamping hidup yang baik menurut-Nya dan yang dapat mengantarkan kita ke jannah-Nya kelak. Amin.

Allahu a’lam bi ash-shawab. []


Share:

Romansa Perang Hunain



Mereka memang sahabat Sang Nabi, tetapi toh mereka tetap manusia biasa. Rasa iri terhadap pembagian harta yang dianggap "tidak adil" terkadang pula berbisik pada celah-celah jiwa insani mereka. Namun, kelak kita kan tahu bahwa mereka adalah bagian dari sebaik umat. Dan Rasul yang berada di tengah-tengah mereka sungguh sebenar-benar manusia mulia.

Siapa yang tak meradang?

Semua orang tahu, Ansharlah yang menjaga Nabi dan kaum Muhajirin ketika pertama kali datang di Madinah. Ansharlah yang menyambut mereka seusai hijrah yang melelahkan. Ansharlah yang menampung mereka saat papa itu menggeliat di sekujur tubuh.

Tetapi apa yang mereka peroleh di Perang Hunain? Tidak secuil harta pun.

Sedangkan Abu Sufyan dari Mekkah mendapat jatah empat puluh Uqiyah (satu Uqiyah setara empat puluh dirham) dan seratus ekor Unta. Itu saja masih ditambah lagi dengan jumlah yang serupa untuk anaknya; Yazid. Dan ditambah lagi dengan jumlah yang serupa bagi anaknya yang lain; Mu'awiyah.

Adapun Hakim ibn Hizam mendapat dua ratus ekor Unta. Sedangkan Shafwan ibn Umayyah peroleh tiga ratus ekor Unta.

Bahkan Sang Rasul sampai terdesak ke sebuah pohon dan mantel beliau terlepas sementara orang-orang Arab tak henti mengerumuni beliau meminta harta. Semua orang akhirnya mendapatkan jatah, kecuali kaum Anshar.

Adalah Sa'ad ibn Ubadah yang melaporkan perasaan mengganjal itu kepada Rasulullah.

Maka Sang Nabi segera mengumpulkan orang-orang Anshar pada suatu tempat. Tak satu pun kaum Muhajirin boleh masuk. Ba’da memuji dan mengagungkan Allah, sabda yang menggetarkan hati itu beliau mulai.

"Wahai semua orang Anshar, ada suara kasak-kusuk yang sempat kudengar dari kalian. Dan dalam diri kalian ada perasaan yang mengganjal terhadap aku. Bukankah aku dulu datang, sementara kalian dalam kesesatan lalu Allah memberi petunjuk kepada kalian? Bukankah kalian dulu miskin lalu Allah membuat kalian kaya, juga menyatukan hati kalian?"

Mereka menjawab, "Begitulah Allah dan Rasul-Nya lebih murah hati dan lebih banyak karunianya."


Seraya bulir-bulir air mata mulai menggantung di kelopak.

"Apakah kalian tidak ingin memenuhi seruanku wahai semua orang Anshar?" Nabi kembali bertanya.

"Dengan apa kami memenuhi seruanmu wahai Rasulullah? Milik Allah dan Rasul-Nyalah anugerah dan karunia," sahut mereka dengan setetes air mengalir di pipi.

Beliau kembali berkata, "Demi Allah, kalau kalian mau, sementara kalian bisa membenarkan dan dibenarkan, maka kalian bisa berkata;


'Engkau datang kepada kami dalam keadaan didustakan, namun justru kami yang membenarkan engkau. Dalam keadaan lemah, kamilah yang menolong engkau. Dalam keadaan terusir, justru kamilah yang memberi tempat. Dalam keadaan papa, justru kamilah yang menampung engkau.'

"Apakah di dalam hati kalian masih terbersit harta keduniaan, yang dengan keduniaan itu aku hendak mengambil hati segolongan orang agar masuk Islam, sedangkan terhadap keislaman kalian aku sudah percaya?

"Wahai orang Anshar, apakah kalian tidak berkenan di hati, jika orang lain pergi membawa domba dan unta, sedangkan KALIAN KEMBALI BERSAMA Rasul Allah ke tempat tinggal kalian?

"Demi yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, kalau bukan karena hijrah, tentu aku termasuk orang-orang Anshar.

"Jika orang-orang menempuh suatu jalan di celah gunung, dan orang-orang Anshar menempuh suatu celah gunung yang lain, tentu aku memilih celah yang ditempuh orang-orang Anshar.

"Ya Allah rahmatilah orang-orang Anshar, anak-anak orang Anshar, dan cucu orang-orang Anshar."

Kaum Anshar yang hadir pun menangis sesunggukan. Jenggot mereka basah, tak kuasa menahan air mata yang terlanjur menganak-sungai.

Dialog detik itu diakhiri dengan penerimaan yang luar biasa, "Kami rida terhadap Rasulullah dalam masalah pembagian ini."

Allahumma shalli 'ala Muhammad. Dan kita bisa dapati sekarang bagaimana keadaan Madinah. Konon, harga tanah di sana kini mencapai jutaan riyal Saudi per meter persegi. Berbeda dengan daerah-daerah lain.

Allahumma shalli 'ala Muhammad. Semoga kita menjadi insan-insan yang bisa menemukan teladan yang tepat. Teladan selayaknya kaum Anshar. Mencintai Nabi-Nya melebihi cinta mereka pada harta. Merekalah Sang Penolong Rasul kala hijrah, tetapi keridaan Allah dan Rasul-Nya jelas melebihi bayaran apa pun.


Allahumma shalli 'ala Muhammad.
Share:

Sajak Kaca Bus



Pada yang mengguyur
Kaca bus samping kiri
Temani ku pekikan kisah kebanggaan

Tentang
Cucu-cucu mushalla baik adab

Rokok makanan lainnya sepulang belajar
Ah, mereka lebih pilih mengunyah dzikir
Lainnya laki wanita campur baur
Mereka ambil Qur’an jadi karib
Dan shalihin shalihat jadi sahabat, tak sedikit

Nilai enam puluh buah contekan
Tak ada dalam kamus
Seringnya sembilan puluh lima warisan kerja sendiri

Saat-saat kutanya,
“kau bisa (hidup) asal, tua mu jauh”
Katanya ringkas
“ku takut mati esok”

Kau bukti zaman ini, gaul mudamu indahkan akhiratmu, kalian?
Share:

5 Alasan Kenapa Kamu Wajib Ikut Tour Halal Eropa Barat Bersama Cheria Holiday


"Gooolll...! Gooolll...!"

Tahun 2018 bisa dibilang tahunnya sepakbola. Banyak kejuaraan digelar. Tentu saja, yang paling ditunggu sejuta umat ialah pentas Piala Dunia. Demam pegelaran ajang empat tahunan tersebut merambat ke seluruh negara. Bahkan bocah-bocah di depan rumah saja ikut-ikutan main, walau pakai bola plastik, haha.

Di antara sejumlah kontestan Piala Dunia, sebagian besar perhatian masyarakat tertuju pada negara-negara di Eropa Barat. Bukan hanya sebab negara-negara itu menyimpan sejuta objek wisata menarik, melainkan karena mereka juga difavoritkan juara. Sebut saja Perancis yang sudah jadi langganan Piala Dunia, Jerman sang juara bertahan, Belgia yang sekarang memiliki generasi emas, dan si kuda hitam Swiss. Sayangnya Austria, Italia, dan Belanda justru tidak lolos kualifikasi. Kalau begini, jangan-jangan kualitas timnas Indonesia setara dengan mereka, karena sama-sama tidak masuk Piala Dunia. #eh

Bicara mengenai Eropa Barat memang tidak ada habisnya. Belum selesai tentang sepakbola, masih ada sektor pariwisata yang siap memikat mata. Dibandingkan negara-negara lain di Eropa, kawasan Eropa Barat merupakan wilayah paling banyak dikunjungi wisatawan mancanegara. Alam nan asri, bangunan bersejarah, hingga lokasi-lokasi populer yang instagrammable menawarkan pesona yang sayang dilewatkan.

Kamu juga tertarik untuk menjajal serunya jalan-jalan ke Eropa Barat? Saya juga, haha. Untungnya, kini telah hadir Cheria Holiday. Travel Wisata Halal yang siap menjadi sahabat kamu berkeliling ke berbagai lokasi menakjubkan. Berikut ini 5 alasan kenapa kamu wajib ikut Tour Halal Eropa Barat bersama Cheria Holiday! Cekidot.

Banner Cheria Holiday

1. Perjalanan Legal

Cheria Holiday merupakan agen tour and travel yang telah mengantongi izin sah untuk mengadakan perjalanan ke luar negeri, termasuk wisata ke Eropa Barat. Di antara dokumen legal yang dimiliki Cheria Holiday, yaitu TDP 36/2014 Tanggal 7 Januari 2013 dari Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Member International Air Transport Association (IATA) dengan nomor 15314132, Izin Penyelenggara Ibadah Haji Khusus Madinah Iman Wisata Nomor 118/2015, serta Izin Umroh Madinah Iman Wisata No. D/70/2015.

Bahkan Cheria Halal Holiday pernah berhasil memperoleh penghargaan peringkat tiga untuk kategori Biro Perjalanan Wisata Halal Terbaik dan Website Travel Ramah Wisatawan Muslim Terbaik pada kompetisi pariwisata halal nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata tahun 2016 silam.

Agar lebih yakin, kamu bisa mengeceknya sendiri dengan berkunjung ke kantor Cheria Holiday di Gedung Twink Lt.3, Jl. Kapten P. Tendean No. 82 Mampang Prapatan, Jakarta Selatan 12790.

Kantor Pusat Cheria Holiday

2. Terjamin Kehalalannya

Sebagian turis Indonesia, khususnya bagi kamu yang muslim, biasanya masih ragu mau wisata ke Eropa Barat. Yang terlintas di pikiran umumnya ialah mau makan apa di sana? Bisakah memperoleh kuliner halal? Untuk menjawab kerisauan ini, Cheria Holiday berkomitmen untuk menghadirkan tour yang muslim-friendly buat kamu. Dijamin kamu bisa bebas menyicipi masakan lezat khas Eropa yang bebas daging babi, alkohol, dan sebagainya.

Di samping itu, Cheria Holiday turut memperhatikan kebutuhan ibadah para peserta. Itinerary yang disusun menyediakan waktu break untuk shalat. Ibadah nyaman, wisata menyenangkan.

Halal Food di Amsterdam

3. Rekam Jejak Positif

Beragam testimoni muncul dari para peserta yang pernah bergabung dalam kegiatan umroh dan tour yang diselenggarakan oleh Cheria Holiday. Hal ini semakin menegaskan bahwa Cheria Holiday adalah agen perjalanan terpercaya, kredibilitasnya telah teruji, serta memenuhi ekspetasi dari banyak orang. Cobalah simak apa kata mereka tentang Cheria Holiday.

Review di Fanpage Cheria Holiday

"Maret lalu saya ke Eropa dengan Cheria Holiday, pengen lagi..." (Nina Rosi)

"Alhamdulillah ada guide travelling yang ikut mengingatkan waktu shalat." (Fatikha Ummu Hafidz)

"Untuk cari yang halal masih agak susah, apalagi Halal Food di negara minoritas muslim. Insya Allah di Cheria Halal Holiday terbantu untuk urusan yang satu ini." (Asri Husaeni)

Review di Google Review Cheria Holiday

"Tadinya bingung mau tour ke luar negeri cari travel yang aman dan halal untuk makanannya. Eh, lihat ada Travel Cheria Halal Holiday yang brand-nya halal akhirnya saya dan keluarga coba ikut group tour ke Turki. Alhamdulillah semua sesuai dengan harapan dan keluarga. Mudah-mudahan bisa ikut tour berikutnya bersama Cheria Halal Holiday. Terima kasih Cheria Holiday." (Resti Herawati)

"Alhamdulillah memuaskan banget ikut paketnya Cheria. Memang dari dulu yang paling mengganggu pikiran tuh ibadah sama makanan, bagaimana nanti kalau ikut tur ke luar negeri. Pas tahu Cheria menyediakan Wisata Halal, pengin mencoba, kan. Ternyata memuaskan banget. Shalat disediakan waktunya, makanan juga bahan yang disediakan halal. Bahkan dari awal tanya-tanya pun direspon dengan ramah sama staf Cheria. Recommended banget deh pokoknya." (Muhammad Aghna Muzakkir)
Testimoni dari Pak Agam

4. Fasilitas Terlengkap

Track record yang baik tak lepas pula dari kehadiran fasilitas dan akomodasi terlengkap yang siap melayani kamu selama wisata halal ke Eropa Barat. Ketika kamu sudah bergabung bersama Travel Wisata Halal Cheria Holiday, kamu berhak memperoleh:

1) Tiket pesawat PP menggunakan Qatar Airways, terbang ke Eropa via Doha.
2) Beristirahat dan merelaksasikan tubuh di hotel nyaman bertaraf bintang 4 (Twin Sharing).
3) Transportasi bus deluxe full AC. Kunjungan wisata jadi lebih fleksibel.
4) Tour leader muslim ramah dan berpengalaman.
5) Asuransi perjalanan.

5. Itinerary Seru

Paket Tour Eropa Barat bersama Cheria Holiday akan mengajak kamu citytours selama 10 hari ke tempat-tempat favorit wisatawan dunia. Sebagian besar lokasi tersebut mungkin sudah pernah kamu lihat di layar kaca. Tapi menemuinya langsung, pasti punya sensasinya sendiri.

Mau ke mana saja kita selama berada di Eropa Barat?

Day 1: Jakarta - Doha - Milan

Berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Milan Italia melalui Doha Qatar.

Day 2: Citytours Milan

Seni dan sejarah, dua tema itulah yang mewarnai ibukota Italia ini. Karenanya ketika di Milan, kita akan berkunjung ke Duomo Chatedral, maskot kota Milan sekaligus gereja terbesar kedua di Italia. Asyiknya, kamu bisa foto-foto di depan gereja bergaya gothic ini ditemani burung-burung yang berterbangan. Di sisi kanan gereja ini terdapat lorong pertokoan Via Foscolo. Yang menarik, di ujung lorong kamu bisa bertemu dengan Da Vinci Statue. Kemudian kamu juga bisa mampir ke La Scala Theatre yang berada tepat di depan patung tersebut.

Jalan lurus lagi menyusuri Via Dante, kamu akan tiba di Sforza Castle. Inilah mahakarya Leonardo Da Vinci yang dijadikan tempat tinggal para penguasa kota Milan.

Perjalanan dilanjutkan menyambangi Masjid di Milan. Lalu puaskan hasrat belanja kamu di pusat shopping tertua di dunia, Galleria Vittorio Emanuele II, sebelum akhirnya check-in di hotel.

Galleria Vittorio Emanuele II

Day 3: Milan - Engelberg - Mt. Titlis - Lucerne - Zurich

Dari Milan, kita beranjak menuju kawasan Engelberg di Swiss untuk menginjakkan kaki di Mt. Titlis. Kamu bisa menikmati pemandangan memukau di gunung ini dengan naik cable car. Uniknya, cable car itu mampu berputar 360 derajat. Bisa leluas melihat sekitar tanpa memutar kepala, hehe.

Hamparan salju abadi di ketinggian lebih dari 3000 meter juga siap menyambut para pengunjung. Saat perut memanggil, menu halal ala Panorama Restaurant menunggu untuk disantap. Bahkan kamu dapat menyicipi lezatnya Es Krim Movenpick, es krim asli Swiss. Kapan lagi makan es krim di puncak gunung?

Puas menggoyang lidah, kita beralih ke kota Lucerne. Tempat terbaik untuk memperoleh jam tangan dan barang-barang branded asal Swiss, terutama di Bucherer Shop. Malamnya, check-in  hotel di kota Zurich.

Mt. Titlis

Day 4: Zurich - Lucerne - Titisee - Frankfurt

Usai sarapan di hotel, waktunya citytours di kota Lucerne. Kota terpadat di Swiss bagian tengah tersebut menawarkan objek wisata ikonik yang dikeliling pemandangan alam pegunungan. Misalnya, kita akan menyambangi Chapel Bridge, melintasi jembatan ini sambil mencari tahu sejarah kota Lucerne melalui lukisan-lukisan yang terpampang di dindingnya. Jangan lupa abadikan kunjungan kamu dengan berfoto berlatar belakang Pegunungan Lucerne.

Selanjutnya menengok Lion Monument yang dibuat pada masa Revolusi Perancis, jalan-jalan ke Old Town untuk melihat-lihat sejumlah bangunan kuno yang kokoh berdiri hingga sekarang, serta bertamu ke wilayah pedesaan Swiss di Lucerne Lake.

Setelah itu, kita berangkat ke Jerman. Mampir di kota Titisee untuk menikmati keindahan Danau Titisee. Menghirup udara segar dari hutan Black Forest yang mengelilingnya. Danau ini juga merupakan lokasi sempurna bagi pengunjung yang hobi berlayar, berenang, dan berselancar angin. Di kota Titisee, kamu juga dapat berkunjung ke Cuckoo Clock Shop and Factory serta Drubba Shop untuk membeli tas koper Rimowa dan barang-barang branded buatan Jerman. Harganya pakai harga pabrik loh, jadi lebih murah dari pasaran, hehe.

Terakhir, menuju Frankfurt untuk check-in hotel.

Lion Monument

Day 5: Frankfurt - Cologne - Amsterdam

Di Frankfurt, kamu akan diajak menjelajahi kawasan Old City Frankfurt. Berkenalan dengan Frankfurt Cathedral nan menawan, Menara Eschenheimer Turm setinggi 47 meter, Goethe House yang merupakan rumah seorang tokoh terkenal Johann Wolfgang Goethe, hingga hunting foto di Romerberg Square.

Dilanjutkan bertandang ke kota Cologne. Bergabung bersama puluhan ribu turis lain menyaksikan kemegahan gereja gothic Cologne Cathedral setinggi 157meter, gereja bergaya roman Romanesque Church of Great St. Martin, dan bangunan tua berarsitektur khas masa Renaissance yaitu City Hall Cologne. Sepanjang perjalanan, kamu juga berkesempatan memborong souvenir di kota parfum ini.

Untuk urusan ibadah, kita akan mampir di Cologne Central Mosque. Inilah masjid terbesar di Jerman seluas 4500 meter persegi dan mampu menampung lebih dari 2000 jamaah. Kemudian berangkat menuju Amsterdam untuk check-in hotel.

Romerberg Square
Cologne Central Mosque

Day 6: Citytours Amsterdam

Dari pagi hingga siang, mari bersenang-senang dengan mengunjungi desa wisata Zaanse Schans. Di sini, kamu bisa menemukan suasana kehidupan masyarakat Belanda tempo dulu. Sekaligus mengintip pembuatan kelompen alias sepatu ala Belanda, membeli keju terkenal asli home made Belanda Lekker! dengan harga murah sambil menengok proses pembuatannya, dan hunting foto berlatar belakang Holland Windmills (Kincir Angin Belanda).

Berlanjut ke Desa Nelayan Volendom. Belanja cinderamata murah dengan harga grosir di Tobben Shop, menjajal nikmatnya camilan hasil tangkapan nelayan setempat di Fresh Seafood, serta berfoto mengenakan Pakaian Tradisional Nelayan Belanda. Jadi kaya noni Belanda gitu, hehe.

Usai santap makan siang, mari menikmati indahnya langit Belanda sambil menyusuri kanal-kanal pencegah banjir dengan naik Lovers Canal Cruise. Kanal-kanal di Belanda bersih dan terawat, loh. Kemudian turun di Gassan Diamond, tempat pengasahan berlian terkenal di negeri kincir angin.

Sebelum kembali ke hotel beristirahat, kita akan jalan-jalan santai di alun-alun Dam Square, rumah bagi kawanan burung merpati dan seniman jalanan. Lantas berkunjung ke Royal Palace, National Monument, dan Central Station.

Zaanse Schans
Desa Nelayan Volendam
Pakaian Tradisional Nelayan Belanda
Lovers Canal Cruise

Day 7: Amsterdam - Brussels - Paris

Waktunya main ke Belgia, tepatnya ke Brussels. Makan siang di sana, lalu dilanjutkan mampir ke monumen Atomium setinggi 103 meter yang menjadi lambang ilmu pengetahuan. Kemudian berfoto bersama di simbol kota Brussels, seperti Grand Place (Grote Markt), Mannekin Pis yaitu air mancur dari perunggu berbentuk patung anak lelaki sedang buang air kecil, Old Town, serta Royal Palace.

Puas berkeliling, jangan lupa belanja oleh-oleh Home Made Belgian Chocolate dan menikmati renyahnya Belgian Waffle dengan berbagai topping lezat. Malam tiba, check-in hotel di Paris.

Grand Place

Belgian Waffle

Day 8: Citytours Paris

Ah, rasanya tidak cukup menghabiskan satu hari di kota romantis ini. Banyak sekali tempat yang layak disambangi. Mulai dari alun-alun kota Paris: Place de La Concorde, jalan terindah dan termahal sedunia: Champs Elysees, museum seni yang muncul di film Da Vinci Code: Louvre Museum, gapura kemenangan: Arc de Triomphe, kompleks militer bersejarah Les Invalides, bukit cantik Trocadero, dan gereja gotik Notre Dame Cathedral.

Tentu saja, kamu juga akan diajak berkunjung ke Menara Eiffel. Tenang, kamu nggak bakal disuruh teriak "Semangat Pagi!" mirip penjaja bisnis MLM, haha (#trauma). Di sini, kamu bisa bebas berburu foto. Bahkan berkesempatan naik ke lantai dua Eiffel Tower.

Di Paris, kamu pun bisa mampir ke Grand Mosque Paris. Beribadah seraya bertemu dengan komunitas muslim di sana. Lalu membeli parfum dan barang-barang bermerek lainnya di Benelux Duty Free Shop. Selanjutnya menikmati malam di pusat perbelanjaan terbesar di Paris, ialah Galeria Lafayette.

Eiffel Tower

Grand Mosque Paris

Day 9: Paris - Doha

Freetime! Kamu bisa bebas berkeliling kota Paris sesuka hati. Namun, sebagai optional tour, kamu berkesempatan keliling kota Paris Seine River Banks (Bateaux Mouches) menaiki cruise (pesiar). Sebuah cara lain menikmati keanggunan kota Paris. Kemudian bersiap menuju bandara dan berangkat ke Doha.

Paris Seine River Banks

Day 10: Doha - Jakarta

Tiba di Doha, langsung terbang kembali ke tanah air. Menyisakan pengalaman yang tak terlupakan.

---

Itulah alasan-alasan kenapa kamu mesti bergabung dalam Tour Halal Eropa bareng Cheria Holiday. Biar lebih seru, sebaiknya ajak pasangan, teman dekat, atau keluarga tercinta. Ajak saya juga boleh, haha. Memang selalu ada hal baru yang bisa kita bahas mengenai Eropa Barat.

Oh iya, btw, kamu jagoin siapa di Piala Dunia?

NOTE:
Cuplikan cerianya Tour Halal Eropa Barat bersama Cheria Holiday bisa kamu lihat di sini.




Share: