Nulis Suka-Suka

Sajak Kaca Bus



Pada yang mengguyur
Kaca bus samping kiri
Temani ku pekikan kisah kebanggaan

Tentang
Cucu-cucu mushalla baik adab

Rokok makanan lainnya sepulang belajar
Ah, mereka lebih pilih mengunyah dzikir
Lainnya laki wanita campur baur
Mereka ambil Qur’an jadi karib
Dan shalihin shalihat jadi sahabat, tak sedikit

Nilai enam puluh buah contekan
Tak ada dalam kamus
Seringnya sembilan puluh lima warisan kerja sendiri

Saat-saat kutanya,
“kau bisa (hidup) asal, tua mu jauh”
Katanya ringkas
“ku takut mati esok”

Kau bukti zaman ini, gaul mudamu indahkan akhiratmu, kalian?
Share:

0 comments:

Post a Comment