Salah satu aturan penggunaan Death Note menyebutkan bahwa pemakainya kelak tidak punya tempat di surga maupun neraka. Tak memperoleh nikmat, tak pula diazab. Setelah mati, pemakai Death Note akan berada di dunia berbeda.
Ya, tentu ini hanya ada dalam cerita. Kalaupun suatu agama mempercayainya, tentu tidak bagi Islam. Di akhirat kelak, manusia akan dibagi dalam dua tempat: surga atau neraka. Tidak ada tempat lain. Apalagi tempat semacam surga yang tak dirindukan (#eh).
Alih-alih menyoalkan tempat, Al-Qur'an justru membeberkan rahasia berbagai kondisi manusia di akhirat nanti.
Salah satunya ialah yang termaktub dalam surat Al-A'la,
"Maka mereka tidaklah mati di dalamnya, tidak pula hidup." (Qs. Al-A'la: 13)
Bayangkanlah sebuah kondisi ketika manusia tidak berada dalam keadaan mati, apalagi hidup. Hidup segan, mati pun tak mau. Sebab sesungguhnya ajal sudah menemui manusia di dunia. Dan kehidupan yang hakiki nan abadi ialah di surga-Nya.
Lalu siapakah orang-orang yang disebutkan dalam ayat ini?
"Dan (segera) menjauhlah (dari peringatan itu) orang-orang yang celaka. (Yaitu) orang-orang yang menyalakan api yang besar." (Qs. Al-A'la: 11-12)
Merekalah para penghuni neraka yang menyala-nyala. Yang apinya dibakar selama ribuan tahun. Dari semula berwarna merah, menghitam, lalu memutih saking panasnya. Yang siksaan teringannya adalah dipakaikan sandal dari batu api, panasnya mendidih hingga ke ubun-ubun. Yang makanannya ialah buah zaqqum: tidak mengenyangkan, justru menyiksa tubuh.
Mereka sudah menyalakan api neraka bagi diri mereka sendiri sejak di dunia. Selama hidupnya, tidak ada usaha untuk mendekati surga. Tidak punya takut atas peringatan-peringatan dari Rasul-Nya. Tiada iman, apalagi amal shalih yang menyelamatkan. Semakin ia berbuat dosa, semakin berkobarlah api yang disiapkan untuknya.
Kapling bagi mereka telah sedia dan siksaan menanti.
Siksaan-siksaan tersebut meleburkan tubuh mereka. Namun, tiada kematian lagi sesudah ajal di dunia. Mereka lalu dihidupkan, untuk disiksa hingga lebur lagi. Hidup lagi, siksa lagi, lebur lagi. Begitu seterusnya.
Dan Allah mengilustrasikan kejadian-kejadian tersebut dalam sebuah ayat yang ringkas, "Maka mereka tidaklah mati di dalamnya, tidak pula hidup!"
Suatu peringatan atas kengerian yang menimpa orang-orang durhaka. Yang sejak di dunia, sudah menyalakan api bagi dirinya sendiri.
"Sungguh, beruntunglah orang-orang yang menyucikan diri. Dan yang ingat pada Tuhannya, lalu ia mendirikan shalat." (Qs. Al-A'la: 14-15)
Allahu a'lam.
0 comments:
Post a Comment