Nulis Suka-Suka

Jangan Bergantung pada Marketplace, Bangun Sendiri Website Anda



SARAH merupakan seorang mompreneur. Nafkah dari suami sebenarnya terbilang cukup. Tetapi ia memiliki banyak waktu luang di rumah. Anaknya pun baru satu, bayi lelaki imut yang ia urus bersama ibunya. Walau suami sanggup untuk setidaknya mengontrak, Sarah tetap memilih tinggal serumah dengan ibunya yang hidup seorang diri sejak suaminya meninggal beberapa tahun lalu.

Banyak sampah plastik menumpuk di area sekitar rumahnya. Melalui tangan terampilnya, Sarah berhasil menyulap sampah-sampah tersebut menjadi kerajinan unik. Di antaranya, tas belanja, pot bunga, hingga pajangan dinding.

Karena bekerja seorang diri, Sarah tidak memiliki tim yang bisa membantunya menjual produk-produk tersebut. Sejak setahun lalu, ia memutuskan memasarkan kerajinannya di sebuah marketplace ternama.

Perlahan tapi pasti, usahanya membuahkan hasil. Memasuki bulan ketiga, pesanan berdatangan. Bulan keenam, penjualannya meningkat. Dan di tahun pertamanya ini, terkadang Sarah sampai harus membatalkan pesanan karena khawatir tidak sanggup memenuhi target produksinya.

Semua berjalan indah, hingga seminggu lalu..

Sarah tersentak. Di marketplace tempat ia menjajakan kerajinannya, tampak sebuah brand besar menjual produk-produk yang hampir serupa dengan miliknya. Harganya? Jauh lebih murah.

Ia mulai kebingungan. "Kalau begini caranya, penjualanku bisa menurun drastis?" pikir Sarah.

Nyaris sepekan ini Sarah memikirkan jalan keluarnya, termasuk berdiskusi dengan suami.

***

Kisah di atas tentu saja fiktif. Namun, secara garis besar, Sarah ialah jelmaan banyak bisnis kecil di Indonesia. Menjamurkan marketplace membuat mereka seolah mendapatkan medium penjualan menjanjikan: gratis dan tanpa imbalan sama sekali.

Para pemilik bisnis tersebut mungkin lupa, bagaimana jika nanti marketplace tersebut tamat riwayatnya? Tidak ada yang tidak mungkin. Nokia saja bisa tumbang.

Lebih buruk lagi, bagaimana jika data produkmu, data pembeli, termasuk behavior mereka menjadi sekumpulan bahan yang kemudian dijual oleh pihak marketplace kepada sebuah brand besar untuk membuat produk yang sama, tetapi harganya lebih murah?

Pusing deh seperti Sarah.

Jangan selamanya bergantung pada marketplace. Ciptakan sendiri website Anda. Di dunia serba digital ini, setidaknya ada 4 alasan mengapa bisnis Anda membutuhkan website!

1. Kesempatan Mengedukasi Pelanggan

Hal ini merupakan salah satu fitur yang tidak disediakan oleh marketplace manapun. Mereka hanya menawarkan lapak berisi deskripsi produk dan fitur-fitur lain yang berguna bagi pengiriman barang.

Melalui website, Anda bisa menulis serangkaian artikel, menyisipkan video, hingga menaruh infografis yang semuanya berisi edukasi mengenai produk. Beri tahu pelanggan mengapa mereka membutuhkan Anda, apa manfaatnya bagi mereka, apa masalah mereka yang akhirnya bisa terselesaikan dengan produk atau jasa tersebut.

2. Ciptakan Pelanggan Loyal

Perang harga adalah sebuah keniscayaan di dalam marketplace. Produk Anda mungkin bagus, tetapi bila ada toko yang menjual produk serupa dengan harga lebih murah, pelanggan sangat mudah terbang ke lain hati.

Sebaliknya, edukasi yang Anda berikan melalui website, dengan sendirinya akan menciptakan pelanggan-pelanggan yang loyal. Yaitu mereka yang memang sangat tahu kualitas produk maupun pelayanan Anda. Orang-orang yang tidak mudah tergiur oleh harga yang murah.

Bahkan, mereka tidak segan membagikan info mengenai bisnis Anda kepada orang lain. Marketing yang gratis, kan?

Beruntungnya lagi, data pelanggan Anda tidak bisa dicuri pihak manapun. Anda bebas melakukan follow up kapanpun.

3. Membangun Brand Image

Brand bukanlah apa yang Anda katakan mengenai bisnis Anda. Melainkan apa yang orang lain katakan dan rasakan saat berinteraksi dengan bisnis Anda. Mulai dari saat mereka menggunakan produk atau jasa yang Anda tawarkan, mengetahui kualitas pelayanan selama mereka berbelanja, dan tentu saja penampilan Anda di dunia maya.

Sebuah website yang didesain sedemikian rupa sanggup menggambarkan value bisnis Anda. Dengan demikian, pelanggan memiliki ekspektasi yang sesuai: tidak terlalu berharap pada bisnis Anda, tetapi juga tidak memandang rendah.

Website yang cantik pun mampu menarik lebih banyak pelanggan. Sebagian besar masyarakat memiliki waktu yang relatif singkat untuk menentukan bagaimana mereka menilai bisnis Anda, dan itu biasanya melalui website. Itu pun kalau Anda punya.

4. Muncul di Halaman Satu Google

Baru-baru ini Google memperbarui algoritmanya. Salah satu dampaknya ialah tidak ada website manapun yang muncul tiga kali dalam satu halaman untuk keyword  yang sama.

Misalnya, produk Anda adalah buku, lalu seseorang mengetiknya di Google. Katakanlah sebuah marketplace memiliki banyak produk dengan kata kunci tersebut. Dahulu, mungkin marketplace tersebut akan merajai halaman satu hingga halaman sekian Google. Kini tidak lagi. Google hanya akan menampilkan maksimal dua produk dari satu marketplace, dalam satu halaman. Sisanya, dibagi-bagi dengan marketplace dan situs lain.

Tak ada cara lain, kecuali Anda harus membuat website sendiri agar memiliki peluang lebih banyak untuk muncul di page one Google.

***

"Tapi gue nggak bisa coding, Bro."

"Desain website yang bagus itu kaya gimana?"

"Cuma bikin web aja kan belum selesai, biar tampil di halaman satu Google juga butuh usaha. Gue nggak ngerti!"

Well, zaman semakin canggih dan hidup semakin mudah, kok. Nggak semua hal harus Anda kerjakan sendiri. Bagaimanapun, Superman bisa kalah sama Superteam.

Kalau nggak punya tim? Anda bisa memanfaatkan Jasa Pembuatan Website Berkualitas, contohnya GRAPIKU.

Grapiku punya 3 layanan unggulan yang bisa membantu mengembangkan bisnis Anda, yaitu:

1. Desain Branding. Mendesain cerita dan pengalaman Anda menjadi sebuah brand. Bisnis Anda pun jadi lebih berkarakter.

2. Desain Website. Jangkau lebih banyak orang dengan website  profesional. Selain desainnya yang kekinian, Grapiku juga berkomitmen untuk mengoptimasi brand Anda.

3. Desain Ilustrasi. Komunikasikan brand Anda kepada pelanggan melalui grafis ilustrasi menawan. Tidak hanya estetik, desain dari Grapiku pun fungsional dan adaptif di semua media.

***

Sudah siap membangun website bagi bisnis Anda?

Leland Dieno, dalam buku Face The Book with Your Small Business, pernah berpesan, "Your website is the center of your digital eco-system, like a brick and mortar location, the experience matters once a customer enters, just as much as the perception they have of you before they walk through the door."

Tidak peduli sekecil apa pun bisnis Anda, sebuah website ibarat pintu bagi pelanggan untuk memasuki bisnis Anda di dunia digital seperti sekarang ini. Ayo Go Online dengan Website!

[image: flickr/Patrik Nygren]
Share:

Mimpi Pemuda



Selain ilmu dan adab, barangkali yang menjadi masalah terbesar sebagian besar pemuda Islam hari ini ialah ketiadaan tujuan hidup. Kita jauh dari misi peradaban. Jangankan berupaya menjangkaunya, membayangkannya pun tidak.

Risalah Islam menghendaki setiap umatnya menjadi khalifah. Memakmurkan dan menyebar rahmat ke seantero bumi. Baik itu sebagai dokter, guru, pengacara, dan profesi lainnya. Umat di luar Islam mungkin bisa menjadi dokter yang baik, guru yang profesional, maupun pengacara yang andal. Tetapi peran sebagai penebar rahmatan lil 'alamin hanya dapat dipikul di atas pundak umat Islam.

"Dunia tidak merasakan kerugian atau kepedihan dengan kejatuhan satu umat. Begitu juga dengan kejatuhan satu kekuasaan yang bobrok bak kayu dimangsa rayap," tulis Abul Hasan Ali An-Nadwi dalam Kerugian Dunia Karena Kemunduran Umat Islam.

"Tetapi tidak demikian dengan kejatuhan kaum muslimin yang mengakibatkan lenyapnya kekuasaan dan kepemimpinan dari tangan mereka. Karena mereka ini adalah pemikul risalah para Nabi dan Rasul, maka keberadaan mereka bagi dunia adalah OBAT untuk menyembuhkan tubuh kemanusiaan.

"... Kejatuhan sebuah risalah adalah masalah yang amat besar, berat, dan penting karena risalah itu adalah ruhnya manusia. Runtuhnya sebuah risalah Islam dalam bentuk kepemimpinan berarti jatuh dan runtuhnya tiang tengah yang berdiri menyangga susunan agama dan dunia," tegasnya.
Share: